Minggu, 16 Maret 2014
Selasa, 11 Maret 2014
Ada Cahaya di Lapas Anak-anak (#LapasBerbagi Minggu Pertama)
28 Februari 2014, hari Jumat
sekitar jam 3 itu membawa saya untuk menjadi salah satu orang yang beruntung
yang bisa berbagi bersama adik-adik yang sedang berada dilapas. Ketidaksengajaan
melihat iklan di @infobandung yang katanya @lapas_berbagi lagi cari volunteer
untuk membuat acara di lapas anak-anak. Tidak pikir panjang dihari terakhir itu
saya langsung mengirim cv dan foto saya keemailnya. Setelah mengirim email saya
diberi tahu untuk mengikuti sesi wawancara di gedung IKA UNPAD.
Iklan di @infobandung |
Hari Minggu, tanggal 2 Maret 2014
sayapun pergi untuk mengikuti sesi wawancara, sempat salah alamat tapi
yasudahlah akhirnya saya bisa sampai dengan selamat. Ketika sampai saya melihat
semua peserta wawancara rata-rata dengan temennya. Saya ? ya sendiri tapi
akhirnya disana saya sempat berkenalan dengan beberapa orang. Sesi wawancarapun
selesai, cukup tenang.
Tibalah minggu-minggu pengumuman, katanya paling lambat 2 hari setelah wawancara bakal ada pengumuman siapa aja yang lolos dan bisa menjadi volunteer. Karena disini tidak semua bisa menjadi volunteer. Yah saya kira tanggal 4 Maret 2014 itu emang udah diumumin dan yang jadi volunteer itu udah dapet sms. Saya cukup kecewa karna tidak ada sms yang masuk yang isinya SELAMAT karena kamu udah terpilih jadi volunteer Lapas Berbagi. Sayapun berusaha merelakannya tapi tapi ternyata pengumumannya itu belum keluar dan baru diumumkan waktu hari Jumat pagi. Saya masih inget itu masih sekitar jam 1 atau 2 pagi saya baca pengumuman di facebook dan ngeliat ada nama saya. Sayapun tidak henti tersenyum dan sangat senang karena saya bisa menjadi bagian dari volunteer Lapas Berbagi.
Pengumuman ! Yeay ! |
Hari Sabtu, 8 Maret 2014 Hari
pertama kita dateng ke lapas anak yang ada di jalan sukamiskin. Jam 10.00 kita
pun masuk kelapas dengan sebelumnya kita udah membereskan beberapa administrasi
yang harus dilakukan. Masuk keaula dimana tempat kita akan berbagi, adik-adikpun
datang dan kita sabut dengan sebuah lagu. Liriknya gini
"Slamat datang kawan. Slamat datang kawan.
Slamat datang kami ucapkan.
Slamat datang kawan. Slamat datang kawan.
Slamat datang kami ucapkan.
Salam. Salam.
Terimalah salam dari kami yg ingin maju bersama-sama.
Terimalah salam dari kami yg ingin maju bersama2"
Slamat datang kami ucapkan.
Slamat datang kawan. Slamat datang kawan.
Slamat datang kami ucapkan.
Salam. Salam.
Terimalah salam dari kami yg ingin maju bersama-sama.
Terimalah salam dari kami yg ingin maju bersama2"
Kurang lebih liriknya kaya
gitulah ya hehe.
Setelah mereka duduk kamipun
melakukan perkenalan. Perkenalan itupun dilanjutkan dengan membagi mereka
menjadi 10 kelompok dan saya kebagian kelompok 4 dengan 7 orang adik-adik. Didalam
kelompokpun kami mengawali dengan perkenalan dengan menyebutkan nama lengkap,
panggilan, umur, dan dulu sekolah dimana termasuk saya dan 2 teman volunteer.
Mereka cukup aktif untuk mengajak
kami ngobrol berbagai hal mulai dari kampus mana, kegiatannya apa, sampai
merekapun bercerita tentang kegiatan mereka sehari-hari dilapas. Kami juga menanyakan cita-cita mereka itu apa
ada yang mau jadi pengusaha, polisi, pemain sepak bola dan pembalap. Mereka juga
mempunyai hobi masing-masing lho ada yang hobinya baca novel tapi rata-rata
mereka hobinya sepak bola. Ada juga yang bercerita nanti kalau mereka keluar
dari lapas dia mau melanjutkan sekolah, ada juga yang mempunyai rencana kelak
kalau mereka keluar dia mau membuka usaha, dan ada juga yang nanti kalau keluar
dia mau ngelanjutin jadi pemain sepak bola dan bercita-cita masuk klub Persib. Ada juga yang curhat kalau dia kangen sama orang tuanya dan pengen kalau waktu kunjung diperpanjang karna kasian sama orang tua yang sudah jauh-jauh tpi cuma diberi waktu 30 menit untuk bertemu.
Selain itu juga kita sempat bermain permainan yang namanya seven up tapi karna kelipatan tujuh terlalu sulit untuk mereka maka kamipun sepakat menurunkan dengan kelipatan ketika. Permainan itu kalau ada yang salah kami hukum untuk menirukan 1 gerakan senam. Permainan itupun kami akhiri dilanjutkan dengan membuat yel kelompok setelah itu kamipun perkelompok perform membawakan yel yang sudah kami buat dan perform yel itupun mengakhiri pertemuan kita pada hari itu.
Selain itu juga kita sempat bermain permainan yang namanya seven up tapi karna kelipatan tujuh terlalu sulit untuk mereka maka kamipun sepakat menurunkan dengan kelipatan ketika. Permainan itu kalau ada yang salah kami hukum untuk menirukan 1 gerakan senam. Permainan itupun kami akhiri dilanjutkan dengan membuat yel kelompok setelah itu kamipun perkelompok perform membawakan yel yang sudah kami buat dan perform yel itupun mengakhiri pertemuan kita pada hari itu.
Ah senangnya bisa berbagi bersama
mereka, mereka adik-adik kami yang ada dilapas yang cukup menyambut kami dengan
senyum mereka. Walaupun pertamanya cukup deg-degan bukan karna takut tapi karna
bingung mau ngomong apa nanti sama mereka hehe. Tapi akhirnya semua bisa
berjalan dengan lancar. Mereka senang dan menyambut kami dengan baik.
Cukup miris dan sedih pertamanya
ketika sebelum memulai acaranya saya melihat mereka sedang berbaris
bersiap-siap untuk masuk aula. Mirisnya melihat anak-anak yang masih kecil yang
harus hidup dilapas dan sempat bertanya dalam hati “kenapa ya mereka bisa masuk
lapas padahal mereka belum dewasa, mereka masih sekolah, dan mereka juga pasti
punya cita-cita?”. Tapi dibalik itu saya percaya ini Jalan Tuhan yang akan membuat
mereka menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang kuat
dikemudian hari. Amin.
Oh iya ditengah-tengah obrolan kami ada satu pertanyaan yang selalu saya ingat, ini sedikit obrolannya.
Mereka : Teteh-teteh pasti takut ya pertamanya kesini.
Kita : Ga ah, takut kenapa ?
Mereka : Ya takut ketemu kita disini, kan kita itu dilapas gitu.
Kita : Ga ah, ga takut ah. Kalau kita takut mah kita ga mungkin atuh mau dateng kesini.
Mereka : bohong ah
Kita : Beneran ih kita ga takut, serius.
Itu sedikit obrolan kami, mereka seakan-akan berfikir kalau kami kesini karena terpaksa karna ada tuntutan tugas. Padahal kita kesini dari latar belakang yang berbeda yang ingin berbagi bersama mereka. Mungkin ada beberapa mereka rasa takut, takut untuk tidak diterima ketika mereka ada ditengah-tengah masyarakat. Mungkin mereka takut dikucilkan karena latar belakang mereka yang pernah masuk lapas. Itu yang membuat saya berfikir ternyata mereka hanya butuh diterima oleh kita. Mereka adalah anak-anak yang baik yang butuh perhatian lebih dari kita, mereka adalah anak-anak penerus bangsa yang masih punya cita-cita yang tinggi. Mereka tidak mau ditakuti karena mereka pernah masuk lapas tapi mereka hanya butuh diterima ketika mereka ditengah-ditengah kita. Walaupun mungkin susah untuk berbuat begitu tapi cobalah !
Walaupun mungkin sebelum saya menjadi volunteer terkadang ketika saya melihat berita kriminal yang dilakukan oleh anak-anak saya kadang memberikan komen "gila masih anak kecil udah kaya gitu gimana ntr udah gede, mau jadi apa ?" tapi ketika saya menjadi volunteer itu membuka mata saya ternyata mereka adalah anak-anak yang baik yang butuh perhatian lebih dari kita serta anak-anak yang masih punya impian dan cita-cita yang tinggi.
Oleh karena itu sayapun bersyukur ketika saya bisa menjadi salah satu keluarga di Lapas Berbagi selain mempunyai kegiatan yang positif lagi sayapun bisa belajar dan mempunyai pengalaman yang sangat berharga. Saya bisa berbagi bersama adik-adik di dalam lapas. Mungkin saya tidak punya materi yang lebih yang bisa saya bagi kepada mereka tapi meluangkan waktu, menemani mereka, mendengarkan mereka dan berbagi senyum serta kebahagian itu bisa menghibur mereka dan membuat mereka sedikit tersenyum. Selain obrolan yang diatas tadi ada juga sedikit obrolan yang memperihatkan mereka senang kami datang.
Mereka : teteh hari ini aja kesininya ?
Kita : ga ko, kita setiap hari sabtu kesini sampai bulan juli
Mereka : yah kenapa ga tiap hari aja ?
Kita : Yah, kan kita mesti kuliah. Kan disini masih pada kuliah hehe
Itu sedikit percakapan yang menunjukan mereka senang ketika kami datang. Mereka senang karena kita tidak takut untuk berinteraksi dan berbagi bersama kita. Jadi, yuk temen-temen untuk tidak takut sama mereka dan tidak takut berbagi bersama kita. Mereka butuh perhatian dari kita juga. Oh iya mungkin ada temen-temen yang ingin ikut berpartisipasi dengan memberikan donasi lewat kami untuk adik-adik kita dilapas boleh lho. Bisa langsung menghubungin contact person Frinsoni (085222008146). Yuk kita berbagi ! J
Oh iya ditengah-tengah obrolan kami ada satu pertanyaan yang selalu saya ingat, ini sedikit obrolannya.
Mereka : Teteh-teteh pasti takut ya pertamanya kesini.
Kita : Ga ah, takut kenapa ?
Mereka : Ya takut ketemu kita disini, kan kita itu dilapas gitu.
Kita : Ga ah, ga takut ah. Kalau kita takut mah kita ga mungkin atuh mau dateng kesini.
Mereka : bohong ah
Kita : Beneran ih kita ga takut, serius.
Itu sedikit obrolan kami, mereka seakan-akan berfikir kalau kami kesini karena terpaksa karna ada tuntutan tugas. Padahal kita kesini dari latar belakang yang berbeda yang ingin berbagi bersama mereka. Mungkin ada beberapa mereka rasa takut, takut untuk tidak diterima ketika mereka ada ditengah-tengah masyarakat. Mungkin mereka takut dikucilkan karena latar belakang mereka yang pernah masuk lapas. Itu yang membuat saya berfikir ternyata mereka hanya butuh diterima oleh kita. Mereka adalah anak-anak yang baik yang butuh perhatian lebih dari kita, mereka adalah anak-anak penerus bangsa yang masih punya cita-cita yang tinggi. Mereka tidak mau ditakuti karena mereka pernah masuk lapas tapi mereka hanya butuh diterima ketika mereka ditengah-ditengah kita. Walaupun mungkin susah untuk berbuat begitu tapi cobalah !
Walaupun mungkin sebelum saya menjadi volunteer terkadang ketika saya melihat berita kriminal yang dilakukan oleh anak-anak saya kadang memberikan komen "gila masih anak kecil udah kaya gitu gimana ntr udah gede, mau jadi apa ?" tapi ketika saya menjadi volunteer itu membuka mata saya ternyata mereka adalah anak-anak yang baik yang butuh perhatian lebih dari kita serta anak-anak yang masih punya impian dan cita-cita yang tinggi.
Oleh karena itu sayapun bersyukur ketika saya bisa menjadi salah satu keluarga di Lapas Berbagi selain mempunyai kegiatan yang positif lagi sayapun bisa belajar dan mempunyai pengalaman yang sangat berharga. Saya bisa berbagi bersama adik-adik di dalam lapas. Mungkin saya tidak punya materi yang lebih yang bisa saya bagi kepada mereka tapi meluangkan waktu, menemani mereka, mendengarkan mereka dan berbagi senyum serta kebahagian itu bisa menghibur mereka dan membuat mereka sedikit tersenyum. Selain obrolan yang diatas tadi ada juga sedikit obrolan yang memperihatkan mereka senang kami datang.
Mereka : teteh hari ini aja kesininya ?
Kita : ga ko, kita setiap hari sabtu kesini sampai bulan juli
Mereka : yah kenapa ga tiap hari aja ?
Kita : Yah, kan kita mesti kuliah. Kan disini masih pada kuliah hehe
Itu sedikit percakapan yang menunjukan mereka senang ketika kami datang. Mereka senang karena kita tidak takut untuk berinteraksi dan berbagi bersama kita. Jadi, yuk temen-temen untuk tidak takut sama mereka dan tidak takut berbagi bersama kita. Mereka butuh perhatian dari kita juga. Oh iya mungkin ada temen-temen yang ingin ikut berpartisipasi dengan memberikan donasi lewat kami untuk adik-adik kita dilapas boleh lho. Bisa langsung menghubungin contact person Frinsoni (085222008146). Yuk kita berbagi ! J
@Lapas_berbagi / https://www.facebook.com/LapasBerbagi?ref=ts&fref=ts |
Terimakasih untuk pengalaman yang berharga dan pelajaran yang berharga ini. Sampai jumpa minggu depan ! J
-sharing has no ending, because life is about sharing itself-
Selasa, 25 Februari 2014
Bapak Ibunya, Egois !
Ibu dan Bapaknya dengan santainya menikmati hujan dengan ngerokok. Katanya sih mereka punya banyak anak-anak yang masih kecil dan membiarkan mereka bermain dengan sepuas hati mereka. Bahkan anak mereka yang umurnya masih dibawah 3 tahun aja dibiarin dibawa main sama kakaknya yang umurnya masih sekitar 5 tahun atau tepatnya dia masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).
Jadi suatu hari kakaknya itu bawa adiknya pergi bermain, entah mereka bermain apa yang pasti itu sedang gerimis. Bermain hujan-hujanan memang sangat seru ya walaupun nanti efeknya mungkin bakal buruk misalkan kita bisa sakit flu atau yang lainnya. Sialnya ketika mereka sedang bermain, adiknya terjatuh dan masuk keselokan. Selokan itu katanya sih banyak beling berserakan dan sialnya lagi kaki adiknya itu terkena beling yang mengakibatkan kaki adiknya terluka.
Luka yang diakibatkan oleh beling itu cukup dalam masuk ke daging kakinya dan cukup besar. Kakaknya yang mengetahui soal itupun bergegas menggendong adiknya dengan sekuat tenaga menuju rumahnya. Darahpun bercucuran sepanjang jalan menuju rumahnya dan sangat banyak. Mungkin kalau tidak cepat untuk ditolong adiknya bisa meninggal karena kehabisa darah. Kita bisa membayangkan tubuh anak kecil dibawah 3 tahun mungkin tidak sebesar anak yang 5 tahun dan tidak sekuat kita juga.
Pada perjalanan menuju rumah ada seorang ibu yang kasihan melihat kakaknya sedang menggendong adiknya dan melihat darah yang bercucuran. Ibu itu pun bergegas membantu kakaknya dan berjalan dengan cepat membawa adiknya itu kerumah.
Sampailah dirumah....
Ketika sudah dirumah ibu dan bapaknyapun kaget mendapati adiknya yang sedang menangis dan melihat darah yang bercucuran dari kaki adiknya. Adiknya pun langsung diberi pertolongan pertama, kebetulan disitu ada mahasiswa jurusan kebidanan yang memberikan pertolongan pertama dan katanya luka itu harus dijahit karena cukup dalam.
Malangnya nasib si kakak, kakaknya langsung dipukuli oleh Bapaknya. Cerita dari si ibu yang menolong sih katanya pukulan yang diberikan oleh bapaknya itu cukup keras dan berulang-ulang. Kasihan sekali nasik si kakak. Sebenernya pada kejadian ini siapa yang salah ? Orang Tua.
Iya. Orang Tua. kenapa ? Iya karena orang tua kenapa membiarkan anak yang masih kecil bermain secara bebas tanpa kontrol dari orang tua. Selain itu dalam keadaan gerimis juga. Gue sih kasian ya liat kakaknya. Kakaknya yang dipukul sama bapaknya karena kekesalan bapaknya terhadap kejadian ini. Gue ngga tau dia kesal karena bapaknya merasa dia tidak becus menjaga anaknya apa dia kesal karena ulah anaknya.
Mungkin anak-anak bisa salah tetapi anak kecil itu suka sama kebebasan mereka ngga suka dilarang ini itu. Kebebasan itu mungkin bisa orang tua kasih tapi dengan catatan ya harus ada kontrol dari orang tua sendiri. Kalau ada kontrol dari orang tuanya secara baik mungkin kejadian ini tidak akan terjadi. Prihatin sih gue ngeliat kejadian ini soalnya dengan bapaknya yang ngasih tindakan kekerasan sama anaknya. Egoisnya bapak ini yang tidak melihat diri sendiri atau tidak intropeksi diri kenapa kejadian ini bisa terjadi. Okelah mungkin karena kaget atau emosi tapi apa perlu pake tindakan kekerasan ? Kenapa ngga ngurusin adiknya duluan sih ? Kenapa mesti mukulin kakaknya dulu ?
Prihatin gue ngeliat kejadian ini, ya tapi walaupun gue prihatin juga mungkin gue ngga bisa ngikut campur soal masalah ini karna gue bukan siapa-siapa dan gue ngga kenal juga sama orang tuanya atau anaknya. Ya semoga aja atas kejadian ini orang tuanya bisa lebih mengontrol anak-anaknya agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan. Amin
Kalau menurut kamu. Salah siapa ?
Oh iya, btw ini anak-anaknya semua cowo ya.
Jumat, 14 Februari 2014
Surat untuk Perempuan yang di Tengah
Untuk kamu yang ada
ditengah,
Hai, apa kabar ? Ah sudahlah ini
hanya basa basi busuk yang saya tulis untuk kamu. Kita ngga pernah kenal
sebelumnya, kita hanya saling mengetahui satu sama lain. Bukan begitu ? karna
kita tidak pernah berjabat tangan sebagai suatu simbol perkenalan.
Jadi untuk kamu yang Cuma saya
tau tapi tidak kenal banyak sekali yang ingin ku sampaikan untukmu dan saking
banyaknya saya tidak tau harus memulai dari mana. Oke saya akan mencoba
menyampaikan semuanya. Saya berharap dan mohon simak baik-baik jika kamu
berkenan.
Kamu mungkin tau banyak tentang
jodohku yang tertunda entahlah tertunda ataupun memang bukan jodohku dan kita
sebut saja dia disini A. Kamu baru saja mengenalnya selama 1 tahun dan kamu tau
saya mengenalnya sudah 4 tahun. Perbandingan 4 tahun dengan 1 tahun itu
menurutku jauh sekali dan kamu juga pasti tau sudah banyak yang saya lewatkan
dengannya selama 4 tahun tersebut. Kamu masuk secara tiba-tiba tanpa permisi
ketengah-tengah kami. Saya tidak tau apakah memang sebelumnya kamu tidak
mengetahui bahwa ada saya ? Oke mungkin anggap saja kamu pertamanya tidak tau
tapi setelah itu kamu mengetahui semuanyakan.
Saya bingung dengan kejadian ini.
Saya mencoba bertahan karna saya berfikir dia adalah milik saya dan sayapun
berharap kamu yang masuk secara tiba-tiba merelakan untuk melepaskannya. Tetapi
yang saya temui kenyataannya dibelakang saya kalian, kamu, dan dia masih tetap
menjalani hubungan. Saya tidak tau seperti apa hubungan kalian sekarang yang
pasti saya tau kalian masih membuat kesepakatan untuk bertemu. Ketika saya
mengetahui itu semua, saya merasa saya tidak berarti. Karena ternyata hubungan
yang kami coba untuk perbaiki dan saya berfikir akan bisa menjadi baik itu
salah. Saya salah besar ternyata. Ketika saya tau bahwa kalian masih menjalin
hubungan saya merasa tidak ada artinya lagi untuk bertahan dan saya akan
mundur.
Kamu untuk yang masuk
ketengah-tengah kami dan kamupun mungkin berusaha untuk menjauhkan saya
dengannya, kamu perempuan ? Kamu tau mungkin bagaimana rasanya kehilangan atau
mungkin tidak tau karna yang saya tau dan banyak bercerita kamu selalu
mengambil kebahagian orang. Orang yang sama dengan kamu yaitu perempuan. Seharusnya
kamu tau bagaimana menjaga hati seorang perempuan dan berusaha untuk tidak
menyakiti perempuan karena kamu perempuan.
Kemarin mungkin saya egois karena
tidak ingin melepas dia tapi sekarang saya akan melepasnya kepadamu. Saya yakin
dia tidak baik untuk saya dan saya berharap dia baik untuk kamu. Saya juga
berharap mungkin saya adalah korbanmu yang terakhir yang kamu ambil
kebahagiaannya. Tidak ada lagi perempuan-perempuan lain yang akan bercerita
kalau kamu masuk ditengah-tengah mereka. Saya berharap kamu bisa menjaga dia
dengan baik dan lebih dari saya menjaga dia.
Terimakasih untuk kamu, mungkin
kehadiran kamu membawa efek yang sangat buruk tetapi saya juga berterimakasih
karena kamu saya tau bahwa laki-laki yang bersama saya selama 4 tahun itu tidak
baik. Terimakasih sudah membuka mata dan hati saya.
Salam
Perempuan yang
beruntung
Kamis, 13 Februari 2014
Korbannya Perempuan
Hari ini gue pergi kekampus
setelah sekian lama gue ngga mengunjungi kampus tercinta gue yang terletak di
Jalan Dipati Ukur itu. Tujuan gue kekampus hari ini mau mengambil transkrip
nilai yang jadi salah satu syarat untuk skripsi. Perjalan kekampus hari ini gue
lalui memakai angkutan umum atau yang biasa disebut dengan angkot. Angkot itu
terdiri dari beberapa penumpang yang banyak tetapi tidak membuat angkot
tersebut penuh. Ketika hampir sampai tujuan didalam angkot itu Cuma tinggal ada
gue dan seorang ibu-ibu. Ibu-ibu itu nyapa gue dan gue sapa balik, gue pun
mencoba akrab dengan ibu itu. Ibunya pun bercerita kalau dia tinggal dibanjaran
dan hendak mencari pekerjaan karna dia bosan kalau hanya diam dirumah. Gue pun
berfikir mungkin ibu itu kesepian karna sudah ditinggal sama anak-anaknya
menikah dan suaminya yang kerja atau sudah meninggal. Ramahnya gue nanya sama
ibu tersebut “Ibu emang anak-anaknya kemana ?”. Ibunya pun menjawab “Ibu mah
ngga punya anak, ngga punya suami”. Seketika gue diem dan berasa ngga enak
karna udah nanya soal itu, gue Cuma diem dan tersenyum sama ibunya. Ada rasa
kasihan juga sih karna liat ibunya Cuma sendiri berjuang buat hidup.
Ibu tersebutpun membuat gue jadi
berfikir bagaimana kalau gue ada diposisi beliau ? apa gue bisa tegar atau
sedih dan hanya mengurung diri dirumah ? Gue juga jadi memikirkan siapa jodoh
gue nanti ? Gue berharap sih yang baik ya dan sesuai harapan. Amin (Semua juga
bilang amin dong, please hehe)
Lupakan soal ibu itu dan lupakan
soal jodoh, hari ini juga gue ngeliat suatu kejadian yang miris. Jadi waktu gue
pulang dari kampus gue naik angkot disebuah terminal namanya terminal kebon
kalapa. Ketika gue naik angkot, ada seorang pengamen yang lagi minta-minta uang
di dalam angkot itu. Karna seperti biasanya supirpun ngga akan berangkat kalo
si angkotnya belum penuh jadi gue pun harus menunggu dengan sabar. Waktu gue
nunggu itu gue suka perhatiin sekeliling gue, waktu gue lagi perhatiin
sekeliling gue ngga sengaja gue denger pengamen itu ngomong dengan nada kesal “cicing
atuh ! (diem atuh!)”. Karna gue ngedenger itu gue langsung merhatiin si
pengamen itu kenapa dia kesal, pas gue lagi merhatiin gitu ternyata ada seorang
calo angkot gitu yang iseng megangin pantatnya si pengamen waktu si pengamen
sibuk minta-minta uang kepenumpang lain. Pengamen itupun kesal karna di isengin
terus sama sicalo dan diapun pergi.
Kejadian itu bikin gue kaget
bener-bener kaget, ada lho orang didepan umum secara terang-terangan berbuat
kurang ajar kaya gitu sama perempuan dan masih kecil pula. Gue sih ngiranya
pengamennya masih umur-umur 15-17 tahunlah. Gue kasian dan sedih liat perempuan
itu yang ngga dihargain sama calo itu. Apa itu kejadiannya udah berulang-ulang
kali ya ? Apa Cuma itu yang dia lakuin apa ada yang lain ?
Setelah kejadian itu gue jadi
mikirin hal itu dalam perjalanan. Sebenernya cowo itu bisa berbuat kurang ajar
sama cewe itu diliat dari mananya sih ? Kaya si calo yang kurang ajar sama
pengamen itu, apa si calo mikirnya Cuma pengamen yang dianggap rendah di
masyarakat jadi dia bebas berbuat apa aja. Kenapa si calo ngga berani sama
cewe-cewe lain yang lewat ? kenapa ngga sama cewe-cewe yang keliatannya lebih
berpendidikan atau status sosialnya lebih dari pengamen itu. Apa cowo bisa
berbuat kurang ajar sama cewe karna ngeliat status sosialnya si cewe itu ? Tapi
tapi mungkin ada juga ya beberapa kejadian yang kurang ajar sama cewenya
dibeberapa tempat dan itu bukan sama orang yang status sosialnya yang dianggap
rendah bahkan sama orang yang keliatannya status sosialnya lebih tinggi dari
yang dianggap rendah tersebut baik untuk pelaku dan korban yang dilecehkan atau
dikurang ajarin.
Okelah mungkin gue ngga liat
status sosialnya tentang pelaku dan korbannya karna kejadian itu bisa dilakukan
sama orang yang status sosialnya rendah ataupun tinggi sekalipun begitupun
dengan korbannya. Tetapi yang jadi pemikiran gue adalah sebenernya cowo itu
ngeliat cewe itu bisa dikurang ajarin atau dilecehkan itu dari mananya sih ?
atau dari perilakunya ? dari kesehariannya ? dari dia berpakaian ? dari dia
ngomong ? dari dia bergaul ? dari mananya ? atau mungkin ngga dari mana-mana ?
http://www.artvalue.com |
Kamis, 02 Januari 2014
Kopi di sore hari
http://radixsinergi.blogspot.com/ |
“Nikmati kopimu, selagi kau bisa”,
ucapnya.
Aku tidak akan pernah lupa kata
yang kau ucapkan ketika kita menikmati sore di sebuah café.
Kopi yang kita pesan hanyalah
kopi yang biasa saja.
Kopi yang bisa dinikmati oleh
semua orang.
Tapi ..
Kopi yang aku pesan dan nikmati
bersamamu itu terasa berbeda.
Aku merasakan manis yang tidak
berasal dari gula.
Manis yang selalu berasa setiap
kali aku mengingat moment ketika aku meminum kopi di sore hari.
Kau bilang kopi yang kita minum
ini berasal dari biji kopi ditambah hati.
Akupun menambahkan ..
Biji kopi yang ditambah hati ini
aka digiling sampai halus
Dan
Kopi yang sudah halus itu diseduh
kedalam dua cangkir.
Aku dan kamu tau kopi ini terasa
pahit tapi kita selalu merasakan manis.
Oh iya, manis itu berasa dari
cinta kita yang menyatu terhadap kopi yang kita seduh ini.
Langganan:
Postingan (Atom)